Bagi kebanyakan orang, pernikahan mungkin merupakan suatu tahap dalam hubungan yang ingin dicapai ketika kedua belah pihak merasa telah siap baik dari segi finansial, psikologis, ataupun aspek lainnya. Namun bagaimana bila ternyata pasangan kamu cenderung menghindari pembicaraan mengenai pernikahan? Atau bahkan, mungkin dia justru tidak pernah berencana untuk masuk ke dalam jenjang pernikahan?
"Bagaimana kalau pasangan saya tidak siap?"
Mengetahui bahwa pasangan kita tidak siap menikah mungkin bisa menjadi pukulan yang cukup berat buat beberapa orang. Apalagi bila ternyata hubungan tersebut sudah berlangsung cukup lama ditambah dengan berbagai faktor lain yang menjadi pertimbangan seperti usia dan finansial. Berada di posisi ini tentunya bukanlah sesuatu yang mudah dan jauh dari kata menyenangkan. Namun penting untuk kita dapat menghormati kondisi dan keputusan pasangan kita.
Menghadapi situasi seperti ini, kamu perlu terlebih dahulu membangun komunikasi dengan pasangan. Tentukan waktu yang tepat dan situasi yang nyaman agar kamu dapat membahas lebih dalam mengenai isu ini. Beberapa poin yang mungkin bisa kamu bahas dengan pasangan antara lain:
Apa yang membuat pasangan belum mau melangkah kedalam pernikahan? Berikan ruang bagi pasangan kamu agar bisa menyampaikan pemikiran dan perasaannya tanpa harus dihakimi.
Adakah hal-hal yang membuat pasangan kamu merasa belum siap? Hal ini mungkin berkaitan dengan kondisi keuangan, kesehatan, keluarga, ataupun faktor lainnya.
Bagaimana pandangan dan perasaan pasangan kamu terhadap durasi hubungan yang telah dijalin selama ini? Apakah pasangan kamu masih merasa membutuhkan waktu untuk mengenalmu dan keluargamu lebih dalam lagi?
Bagaimana ekspektasi dan rencana pasanganmu untuk hubungan tersebut? Penting untuk kamu juga mengungkapkan ekspektasi dan rencana yang kamu miliki untuk hubungan tersebut.
Adakah faktor eksternal yang mungkin menjadi tekanan bagi pasanganmu? Hal ini mungkin berkaitan dengan pandangan dari keluarga, kondisi pekerjaan, ataupun tujuan yang ingin pasanganmu capai dan mungkin membuat pernikahan bukanlah opsi yang bisa diambil saat ini.
Komunikasi merupakan kunci utama bagi kamu dan pasangan untuk menyesuaikan pandangan, ekspektasi, dan rencana yang akan diambil oleh kedua pihak di masa depan. Mencoba untuk mengerti dan berempati antara satu sama lain merupakan bagian penting dalam pernikahanmu kelak.
"Bagaimana kalau pasangan saya memutuskan bahwa dia tidak mau menikah?"
Apabila kamu berada dalam situasi ini maka mungkin tidak ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk merubah keputusan tersebut. Hal ini disebabkan karena sekalipun kamu dan pasangan telah berada dalam hubungan yang cukup panjang, kamu tetap tidak punya kendali atas tindakan dan perilakunya. Pasanganmu mungkin tetap merasa senang dan terus mau menjalin hubungan berpacaran denganmu, namun pada akhirnya ada perbedaan pandangan, ekspektasi dan rencana jangka panjang antara kamu dan pasangan.
Pada tahapan ini, maka penting bagi kamu untuk mengambil waktu untuk memproses ekspektasi dan rencana kamu untuk hubungan itu. Mulailah dengan mencoba untuk jujur ke dirimu sendiri mengenai apa yang kamu harapkan dan rencana seperti apa yang kamu miliki untuk dirimu. Kamu juga perlu menjawab pertanyaan "Bagaimana kalau ternyata pasangan saya tidak bisa menjadi bagian dari rencana tersebut?"
Proses ini tentu bukanlah hal yang mudah. Kamu tentunya mungkin mengalami berbagai gejolak emosi, merasa stres dan tertekan, bahkan tidak tahu harus melakukan apa. Hal ini tentunya normal untuk kamu rasakan dan tidak ada salahnya untuk kamu mengambil waktu dalam memproses semua perasaan dan pemikiran tersebut.
"Kalau begitu apa yang bisa saya lakukan?"
Selain mencoba untuk menghadapi hal ini bersama-sama dengan pasangan, ada beberapa langkah lain yang juga bisa kamu ambil seperti:
Meminta pandangan orang-orang di sekitarmu seperti keluarga, saudara, dan sahabat. Dengan mencari masukan dan saran dari orang lain mungkin kamu bisa mendapatkan jalan keluar yang bisa diaplikasikan. Kamu juga mungkin bisa merasa lebih lega karena sudah membagikan beban tersebut dengan cara bercerita ke orang lain.
Melakukan konseling pasangan atau couple counseling. Jangan takut dan merasa malu apabila ternyata kamu membutuhkan bantuan profesional. Konseling dengan tenaga profesional seperti psikolog dan konselor mungkin dapat membantumu untuk menghadapi dan menemukan solusi dari permasalahanmu.
Melakukan konseling individual. Tentunya masalah dalam hubungan ini akan punya dampak psikologis kepada kamu secara pribadi. Konseling individual mungkin dapat menjadi alternatif bagi kamu untuk membantu menyalurkan perasaan, mencari solusi, dan mendapatkan insight yang penting bagi diri sendiri.
Berdoa atau melakukan ritual keagamaan lainnya. Spiritual merupakan aspek yang penting bagi manusia. Ada beberapa individu yang merasa terbantu dengan berbicara dengan tokoh agama, melakukan ritual keagamaan seperti beribadah dan berdoa. Ini bisa menjadi salah satu cara yang bisa kamu coba.
Pada akhirnya permasalahan seperti ini akan membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak. Ini bukanlah permasalahan yang dapat diselesaikan sesegera mungkin. Pada akhirnya akan selalu ada jalan keluar dan solusi yang paling sesuai untuk kamu dan pasanganmu. Solusi tersebut bisa saja berbeda dari pasangan lain dan ini tidak menjadi masalah.
Setiap orang punya kisahnya masing-masing. Hanya kamu dan pasangan yang paling mengerti mengenai kisah kalian sendiri.
Kommentare