Attachment Styles dan Pengaruhnya terhadap Hubungan Kita
- Marcela Felisia
- Apr 11
- 2 min read

Apakah kamu pernah merasa sulit untuk mempercayai pasangan atau justru kamu sering merasa cemas akan ditinggalkan? Hal ini bisa jadi berkaitan dengan attachment style yang kamu miliki. Attachment style adalah pola kelekatan emosional yang berkembang sejak kecil dan memengaruhi cara kita menjalin hubungan dengan orang lain. Dengan memahami attachment style yang kamu miliki, dapat memberikan wawasan berharga untuk membangun hubungan yang lebih sehat.
Apa Itu Attachment Style?
Teori attachment, yang dikembangkan oleh psikolog John Bowlby dan dikembangkan lebih lanjut oleh Mary Ainsworth, menjelaskan bagaimana pengalaman awal dengan pengasuh membentuk cara pandang kita dalam hubungan. Terdapat empat tipe attachment style:
Secure Attachment
Individu dengan secure attachment merasa nyaman dengan kedekatan dan kemandirian. Ia dapat mempercayai orang lain, berkomunikasi secara terbuka, dan mengandalkan pasangan tanpa kehilangan jati diri. Secure attachment biasanya terbentuk dari pengasuhan yang responsif dan penuh kasih sayang.
Anxious Attachment
Individu dengan tipe attachment ini menginginkan kedekatan tetapi takut ditinggalkan. Ia cenderung terlihat clingy, sensitif terhadap tindakan pasangan, dan sering membutuhkan kepastian. Tipe attachment ini sering berkembang akibat pola pengasuhan yang tidak konsisten, di mana kebutuhan emosional anak kadang terpenuhi, kadang diabaikan.
Avoidant Attachment
Individu dengan tipe attachment ini cenderung lebih mengutamakan kemandirian dan kesulitan dalam membangun kedekatan emosional. Ia cenderung menekan emosi, menghindari hubungan yang terlalu dalam, dan dapat terlihat dingin secara emosional. Tipe attachment ini sering berkembang akibat pengasuh yang kurang responsif terhadap kebutuhan emosional anak.
Fearful-Avoidant Attachment
Tipe attachment ini merupakan kombinasi dari anxious attachment dan avoidant attachment, menyebabkan munculnya perilaku yang kontradiktif. Individu dengan tipe attachment ini menginginkan kedekatan, namun juga takut akan hal tersebut, sehingga sulit mempercayai orang lain. Tipe attachment ini sering dikaitkan dengan pengalaman trauma, pengabaian, atau pola pengasuhan yang tidak konsisten.
Bagaimana Attachment Style Mempengaruhi Hubungan Kita?
Attachment style kamu dapat memengaruhi cara kamu berkomunikasi, menangani konflik, dan menjalin hubungan dengan orang lain. Contohnya:
Individu dengan secure attachment lebih mampu menghadapi konflik dengan tenang.
Individu dengan anxious attachment mungkin sering merasa cemas berlebihan terhadap hubungan mereka.
Individu dengan avoidant attachment dapat tampak tidak peduli atau menarik diri dalam hubungan.
Individu dengan fearful-avoidant attachment dapat mengalami kebingungan antara mendekat dan menjauh dari pasangan.
Kabar baiknya, attachment style tidak bersifat permanen. Dengan kesadaran diri, refleksi, dan pengalaman hubungan yang sehat, individu bisa mengembangkan attachment style yang lebih sehat. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:
Mengenali attachment style yang dimiliki dan bagaimana pengaruhnya terhadap hubungan.
Membangun komunikasi yang jujur dan terbuka dengan pasangan.
Mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional seperti psikolog.
Kesimpulan
Attachment style memiliki peran penting dalam bagaimana kita menjalani hubungan. Dengan memahami attachment style yang kita miliki, kita dapat lebih menyadari pola hubungan yang terbentuk dan mulai membangun koneksi yang lebih sehat dan harmonis.
Jika kamu merasa attachment style yang kamu miliki memengaruhi hubungan secara negatif, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional agar bisa menemukan pola interaksi yang lebih sehat dan membangun hubungan yang lebih bermakna.