Tips Mengatasi Insecurity dan Jadi Versi Terbaik Dirimu
- Irene Apriani
- Jun 6
- 3 min read

Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas bahwa insecure adalah perasaan not good enough (perasaan kurang/tidak cukup baik) yang sering muncul akibat perbandingan sosial. Meskipun perasaan ini dapat menjadi motivasi untuk berkembang, terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain hanya akan membuat kita merasa buruk dan merendahkan diri sendiri. Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa mengatasi insecurity dan mulai menjadi versi terbaik diri kita?
Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu coba praktikkan:
1. Sadari Realita: Setiap Orang Itu Unik & Berharga
Hal pertama yang perlu kita sadari adalah bahwa setiap orang di dunia ini unik, seperti sidik jari yang tidak pernah sama antara satu orang dengan yang lainnya. Tidak ada dua orang yang sama persis, bahkan saudara kembar sekalipun. Setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Apa yang kamu miliki mungkin tidak dimiliki orang lain, begitu pula sebaliknya.
Jalan hidup setiap orang juga berbeda. Seseorang mungkin sudah mencapai keberhasilan tertentu di usia muda, sementara yang lain baru menemukannya di usia yang lebih dewasa. Semua itu bukanlah perlombaan. Oleh karena itu, berhentilah membandingkan hidupmu dengan orang lain. Fokuslah pada perjalananmu sendiri, karena keberhasilan yang sejati bukan tentang menjadi lebih baik dari orang lain, melainkan tentang menjadi lebih baik dari dirimu yang sebelumnya.
2. Kenali dan Fokus pada Kekuatan & Potensimu
Daripada sibuk melihat apa yang kurang dari dirimu, mulailah fokuskan perhatianmu pada apa yang sudah kamu miliki. Kenali kekuatan dan potensi yang ada dalam dirimu. Ambil waktu untuk merfleksi dan membuat daftar hal-hal baik yang sudah kamu lakukan dengan baik, seperti keterampilan yang kamu bisa maupun karakter yang kamu miliki.
Contohnya, mungkin kamu adalah seseorang yang mudah berempati, yang membuatmu menjadi teman yang baik dan pendengar yang setia. Atau, mungkin kamu adalah seseorang yang teratur dan disiplin, yang bisa menjadi kelebihan besar dalam dunia kerja dan mengembangkan karirmu. Hal-hal ini adalah bagian dari kekuatan unikmu. Dengan mengenal kekuatan tersebut, kamu bisa mengusahakannya menjadi sesuatu yang produktif dan bermanfaat, baik untuk dirimu sendiri maupun orang lain.
3. Hati-Hati dengan Pikiran Negatif yang Tidak Membantu
Pikiran negatif sering muncul secara otomatis, terutama saat kita merasa insecure. Namun, kamu memiliki kontrol penuh atas bagaimana kamu merespons pikiran tersebut. Bayangkan situasi ini: kamu melihat temanmu yang berhasil mendapatkan beasiswa di luar negeri, lalu muncul pikiran, "Hidup dia sudah sukses, sedangkan hidupku tidak ada yang bisa dibanggakan."
Jika kamu terus memegang erat pikiran ini, apa yang mungkin akan terjadi? Barangkali kamu akan merasa dirimu tidak kompeten dan tidak berharga. Kamu mungkin mulai mengabaikan kesempatan-kesempatan yang sebenarnya bisa membawamu pada kesuksesan yang sama, atau bahkan lebih besar.
Cobalah untuk menantang pikiran negatif ini dengan sudut pandang yang lebih realistis. Alih-alih berpikir bahwa kamu tidak cukup baik, mungkin kamu bisa berkata seperti, "Meski aku belum berhasil seperti dia, aku juga sedang berjalan menuju keberhasilanku dalam bidang yang aku tekuni saat ini." Pikiran yang positif dan realistis akan menjadi pendorong untuk terus maju dan mengembangkan potensi diri. Ingat, pikiranmu adalah penggerakmu, jadi rawatlah dengan baik.
4. Selektif dan Kritis dalam Menggunakan Media Sosial
Sebagai generasi yang tumbuh dengan teknologi, kita perlu lebih bijaksana dalam mengakses dan mengkonsumsi konten media sosial. Media sosial sering menjadi sumber perbandingan sosial yang tak sehat. Media sosial dapat menjadi pedang bermata dua: memberikan inspirasi dan koneksi, tetapi juga bisa menjadi sumber insecurity jika tidak digunakan dengan bijak.
Untuk mengatasi hal ini, mulailah lebih selektif dalam memilih konten yang kamu konsumsi. Pilihlah akun atau konten yang membangun, memotivasi, dan menginspirasi kamu untuk menjadi lebih baik. Selain itu, dekati komunitas atau orang-orang yang positif dan mendukung. Berinteraksi dengan mereka tidak hanya akan memberikanmu motivasi, tetapi juga perspektif baru tentang hidup. Kamu bisa belajar dari kisah dan pengalaman mereka, yang mungkin selama ini tidak pernah kamu sadari. Hal ini juga membantu kamu untuk lebih menghargai perjalananmu sendiri.
Mengatasi perasaan insecure bukanlah proses yang instan, tetapi membutuhkan waktu dan komitmen untuk terus melatih pola pikir yang sehat. Ingatlah bahwa kamu memiliki kontrol atas bagaimana kamu memandang dirimu sendiri. Jangan biarkan perasaan insecure mengambil alih kebahagiaan dan potensi yang ada dalam dirimu.
Fokuslah pada perjalananmu sendiri. Jangan terlalu sibuk melihat apa yang orang lain miliki hingga lupa menjaga dan mengembangkan apa yang ada dalam dirimu. Percayalah bahwa menjadi versi terbaik dari dirimu bukan berarti menjadi sempurna, melainkan menjadi dirimu yang terus belajar, bertumbuh, dan memberikan yang terbaik dari kemampuan yang kamu miliki.
Semoga tips ini dapat membantu kamu untuk lebih percaya diri dan menjadi versi terbaik dirimu. Selamat berlatih & enjoy your own journey!
"Stop letting insecurity ruin the beauty you were born with." - Anonymous